Penyakit diabetes melitus saat ini merupakan penyakit yang paling sering diidap oleh masyarakat dunia, bahkan bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya. Hal tersebut terjadi karena pada masa sekarang, banyak sekali makanan cepat saji yang dijual di pasaran. Seperti diketahui, makanan cepat saji mengandung kadar natrium, lemak jenuh, dan gula yang sangat tinggi sehingga memicu diabetes melitus.
Kondisi kadar gula yang tinggi para pengidap penyakit tersebut apabila tidak segera ditangani dapat memicu adanya komplikasi diabetes melitus. Komplikasi ini sangatlah berbahaya sehingga berpotensi kehilangan organ tubuh karena amputasi. Agar Anda mengetahui seberapa bahaya penyakit diabetes melitus, Anda perlu mengenali beberapa komplikasi penyakit tersebut seperti berikut.
Komplikasi Diabetes Melitus Menurut WHO, Yuk Waspadai!
Dikutip dari situs Siloam Hospital, dan situs Hello Sehat yang ditinjau langsung oleh dr. Mikhael Yosia, BmedSci, PGCert, DTM&H, menurut WHO, diabetes melitus dapat menyebabkan beberapa komplikasi penyakit berbahaya lainnya seperti berikut.
1. Hipoglikemia dan hiperglikemia
Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek seperti hipoglikemia dan hiperglikemia. Hipoglikemia sendiri merupakan kondisi penurunan kadar gula darah dalam tubuh secara drastis dan tiba-tiba sehingga dapat menyebabkan kondisi tubuh lemas bahkan koma.
Sedangkan, kondisi hiperglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula dalam darah meningkat drastis secara tiba-tiba. Kondisi tersebut kerap kali dialami pengidap diabetes tipe 1 apabila lalai menyuntikkan insulin. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani maka dapat memicu komplikasi lainnya seperti ketoasidosis diabetik (KAD), stroke, koma diabetikum, hingga merenggut nyawa.
2. HSS (Hyperosmolar Hyperglycemic State)
Diabetes melitus juga dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek seperti HSS. Komplikasi tersebut dapat meningkatkan statistik kematian pengidap diabetes melitus hingga 20%. Seseorang yang yang terkena komplikasi HSS biasanya akan mengalami kejang. Kondisi tersebut apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan koma.
3. KAD (Ketoasidosis Diabetik)
Para penderita diabetes melitus, juga dapat berpotensi terkena KAD (ketoasidosis diabetik) sebagai komplikasi jangka pendek. KAD biasanya terjadi ketika tubuh tidak dapat mengolah kadar gula sebagai sumber energi. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh menggunakan trigliserida sebagai sumber energi cadangan. Kondisi tersebut menyebabkan munculnya zat keton (zat sisa dari asam lemak jenuh). Apabila kondisi tersebut tidak segera ditangani dapat menyebabkan koma, sesak napas, dan dehidrasi serius yang menyebabkan kematian.
4. Kerusakan ginjal
Komplikasi selanjutnya, penderita diabetes dapat mengalami komplikasi seperti nefropati diabetik atau kerusakan organ ginjal. Komplikasi tersebut dapat terjadi karena peningkatan kadar gula yang terlalu tinggi dalam jangka panjang dapat menyumbat sirkulasi darah ke organ ginjal sehingga menimbulkan kerusakan. Akibatnya penderita diabetes harus rutin cuci darah dan transplantasi ginjal.
5. Gangguan pada penglihatan
Komplikasi selanjutnya, dapat mengganggu fungsi penglihatan atau lebih dikenal dengan retinopati diabetik (perdarahan pada retina mata akibat diabetes).
6. Gangguan pada alat vital
Diabetes melitus juga dapat menyebabkan gangguan pada alat vital manusia. Penyakit ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi (impotensi) pada pria, dan infeksi jamur di area vagina wanita.
7. Kerusakan saraf
Kerusakan saraf (neuropati diabetik) juga termasuk dalam daftar komplikasi berbahaya diabetes melitus. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala nyeri, kebas, kesemutan, sensasi seperti terbakar pada area tangan dan kaki.
8. Penyakit kardiovaskular
Tingginya kadar gula juga dapat memicu tingginya kadar kolesterol dan tekanan darah dalam tubuh sehingga mengancam kesehatan pembuluh darah. Apabila kondisi pembuluh darah bermasalah dapat memicu terkena penyakit kardiovaskular lainnya seperti penyakit stroke dan jantung.
9. Masalah kulit dan kaki
Komplikasi umum yang sering dialami penderita diabetes ialah masalah pada area kulit dan kaki. Kulit bisa menjadi lebih kering, namun di area luka susah untuk kering dan sembuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan saraf dan pembuluh darah di sekitar luka pada kaki. Kondisi inilah yang paling ditakuti oleh penderita diabetes karena dapat menyebabkan amputasi kaki.
10. Masalah mulut dan gigi
Masalah mulut dan gigi juga merupakan salah satu dari komplikasi yang disebabkan penyakit diabetes. Ketika penderita diabetes tidak bisa mengontrol gula darah yang tinggi, maka kadar glukosa dalam air liur meningkat sehingga memicu pertumbuhan bakteri gigi dan mulut. Akibatnya kesehatan gigi dan mulut terancam dan memicu bau mulut.
Baca Juga : Ciri-Ciri Penyakit Diabetes dan Pencegahannya
Cara Pencegahan & Penyembuhan Komplikasi Diabetes
Dikutip dari situs Hello Sehat, yang ditinjau langsung oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp. PD ada beberapa cara yang bisa Anda praktikan untuk mencegah diabetes dan menyembuhkan komplikasi diabetes.
1. Minum Obat Secara Teratur Sesuai Anjuran Dokter

Mengonsumsi obat metformin secara teratur dapat menstabilkan kadar gula darah menjadi normal kembali pada penderita diabetes tipe 2. Sedangkan pada penderita diabetes tipe 1, perlu melakukan penyuntikan insulin sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter. Gula darah yang selalu stabil dapat mencegah terkena komplikasi penyakit lain dari diabetes.
2. Rutin Check Up Kadar Gula Darah
Melakukan tes kadar gula darah setiap hari, dapat memudahkan Anda dalam memonitor tinggi rendahnya kadar gula sehingga Anda bisa segera mengonsumsi obat diabetes apabila kadar gula terlalu tinggi.
3. Menggunakan Pengganti Gula Thermolyte
Selain itu, untuk mencegah dan mengobati komplikasi penyakit diabetes yang begitu berbahaya bagi kesehatan. Anda bisa menghentikan pemakaian gula pasir dan menggantinya dengan Thermolyte Sweetener sebagai pemanis. Pemilihan Thermolyte Sweetener merupakan langkah yang tepat untuk menunjang keberhasilan pola hidup sehat Anda. Pemanis ini terbuat dari pemanis alami seperti maltodextrin, sorbitol, dan sukralosa yang sangat baik untuk penderita diabetes. Pemanis ini memberikan banyak manfaat bagi kesehatan seperti berikut.
- Dapat menunjang kesehatan tubuh karena Thermolyte Sweetener memiliki kandungan pemanis 0 kalori yang dapat mengurangi kelebihan kalori dalam tubuh.
- Tidak meningkatkan kadar gula dalam darah setelah diminum karena tidak memiliki kalori. Kondisi tersebut dapat mencegah beberapa komplikasi penyakit lain yang diakibatkan oleh penyakit diabetes. Mulai dari ketoasidosis diabetik (KAD), HSS, (Hyperosmolar Hyperglycemic State), hiperglikemik, hipoglikemik, kerontokan rambut, masalah gigi dan mulut, gangguan pada alat vital, gangguan pada sistem penglihatan dan kardiovaskular, kerontokan rambut, kerontokan rambut, kerusakan saraf hingga kerusakan organ ginjal.
- Dapat mengurangi dampak stres atau depresi yang diakibatkan banyaknya pantangan yang harus dihindari oleh penderita diabetes. Dengan mengkonsumsi Thermolyte Sweetener sebagai pengganti gula, Anda bisa merasakan manisnya hidup. Pemanis ini dapat memberikan rasa manis 600x lipat dari gula karena pemanis ini memiliki kandungan sukralosa.
Untuk penggunaan pemanis pengganti gula non kalori ini, Anda bisa menambahkan 1 sachet Thermolyte Sweetener ke dalam 250 ml minuman seperti teh, kopi, dan jus. 1 sachet pemanis ini setara dengan 3,5 sendok teh atau 15 gram gula pasir. Untuk pembuatan kue, Anda bisa menggunakan 7 sachet Thermolyte Sweetener sebagai pengganti 100 gram gula pasir.
4. Makan Sehat dan Konsumsi Buah dan Sayur
Selain mengganti gula pasir sebagai pemanis, Anda juga perlu mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Makanan sehat ini mengandung banyak kandungan serat yang dibutuhkan untuk menstabilkan kadar gula dalam tubuh yang berlebih.
5. Beraktivitas Fisik Secara Rutin

Selain itu, Anda juga perlu rutin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Dengan berolahraga, metabolisme tubuh Anda akan meningkat. Kondisi ini dapat menstabilkan kadar gula yang berlebih di dalam tubuh untuk kembali ke ambang batas normal sehingga terhindar dari komplikasi berbahaya dari diabetes.
Demikian beberapa cara yang bisa Anda praktikan untuk mencegah komplikasi berbahaya dari penyakit diabetes. Bagaimana, sangat mudah sekali, bukan?