Tahukah Anda, merawat luka diabetes yang menghitam tidak bisa ditangani dengan sembarangan. Hal ini karena penyakit diabetes yang ditangani sembarangan bisa berpotensi menyebabkan seseorang harus kehilangan anggota tubuhnya atau amputasi.
Kondisi tersebut merupakan dampak dari luka yang sulit disembuhkan pada penderita diabetes. Luka tersebut terjadi akibat infeksi, dan rusaknya jaringan dan saraf di sekitar luka. Kondisi itu lama kelamaan menyebabkan luka diabetes menghitam. Untuk mencegahnya, Anda perlu mengikuti beberapa langkah berikut ini.
Tips Merawat Luka Diabetes yang Menghitam untuk Cegah Risiko Berbahaya
Menurut tinjauan dari dr. Sienny Agustin, seorang dokter dari Alodokter, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat luka diabetes yang menghitam agar tidak di amputasi. Berikut cara selengkapnya.
1. Membersihkan luka secara rutin
Untuk menghindari risiko amputasi yang disebabkan oleh luka diabetes yang menghitam. Anda perlu melakukan perawatan luka secara rutin. Caranya mudah, Anda bisa membersihkan luka dengan air mengalir, dan sabun antibakteri setiap harinya. Jangan lupa oleskan salep antibakteri atau antibiotik sesaat setelah membersihkan luka. Ketika membersihkan luka hindari merendam bagian luka karena dapat memicu infeksi.
2. Menutup luka dengan kasa steril dan perban
Setelah Anda membersihkan luka dan memberikan salep, Anda disarankan untuk menutup luka dengan kasa steril dan perban. Hal tersebut perlu Anda lakukan untuk menghindari luka terkena infeksi dan dapat mempercepat masa penyembuhan luka.
3. Jaga kadar gula dengan pengganti gula
Tips merawat luka diabetes yang menghitam, Anda perlu mengontrol gula darah Anda setiap hari agar tidak melonjak secara tiba-tiba. Untuk mengontrol kadar gula, Anda perlu membeli alat pengontrol kadar gula. Alat tersebut nantinya bisa Anda gunakan untuk mengontrol gula sewaktu-waktu. Selain itu, Anda juga perlu menghentikan penggunaan gula sebagai pemanis yang Anda tambahkan ke dalam hidangan.
Jika Anda sedang mencari referensi pemanis terbaik pengganti gula yang aman untuk penderita diabetes. Anda wajib mencoba Thermolyte Sweetener sebagai pemanis hidangan harian Anda. Pemanis ini terbuat dari bahan alami seperti maltodextrin, sorbitol, dan sukralosa.
Kandungan maltodextrin dalam Thermolyte Sweetener, tidak memiliki kalori sama sekali. Kandungan ini juga mudah larut di dalam air, sehingga kandungan ini juga sering digunakan sebagai pemanis dalam minuman, dan suplemen kesehatan.
Sedangkan kandungan sorbitol di dalam Thermolyte Sweetener memberikan rasa manis, dan nyaman di mulut. Meski rasanya manis, kandungan ini tidak memiliki kalori sama sekali. Kandungan ini juga dapat membantu memelihara kesehatan mulut dan gigi, karena kandungan ini sering digunakan dalam pembuatan permen xylitol. Selain itu, kandungan sorbitol dapat merangsang gerak peristaltik di dalam usus sehingga dapat mengatasi masalah sistem pencernaan seperti konstipasi atau sembelit.
Sedangkan kandungan sukralosa, dapat memberikan rasa manis layaknya mengonsumsi gula pasir. Rasa manis yang dihasilkan sukralosa ternyata 600x lipat lebih manis dibandingkan rasa manis yang diberikan gula pasir. Meski rasanya begitu manis, sukralosa tidak menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat karena tidak memiliki kalori sama sekali.
Banyaknya manfaat yang terkandung di dalam maltodextrin, sorbitol, dan sukralosa, membuat Pharos Indonesia menggunakan bahan tersebut sebagai bahan utama Thermolyte Sweetener. Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika mengkonsumsi Thermolyte Sweetener secara rutin.
- Mendapatkan rasa manis layaknya mengonsumsi gula, tanpa takut mengalami prediabetes atau terkena penyakit diabetes. Seperti dijelaskan sebelumnya, Thermolyte Sweetener mengandung sukralosa yang aman di konsumsi oleh penderita diabetes meski rasanya manis.
- Mengurangi stres dan depresi pada penderita diabetes. Kondisi tersebut bisa terjadi karena, para penderita diabetes merasa hidupnya terbatasi karena adanya pantangan mengonsumsi makanan dan minuman yang manis. Hal tersebut dapat memicu stres, depresi, hingga kurangnya semangat hidup. Namun, kondisi tersebut bisa teratasi dengan adanya Thermolyte Sweetener. Karena pemanis ini mengandung sorbitol, dan sukralosa yang dapat memberikan rasa manis layaknya gula tanpa takut diabetes.
- Menstabilkan kadar gula darah yang berlebih menjadi kembali normal karena pemanis ini tidak menambah kalori.
- Menyehatkan gigi, karena kandungan sorbitol dapat memperkuat enamel gigi.
- Terhindar dari sembelit karena Thermolyte Sweetener mengandung sorbitol.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda harus menghindari penggunaan gula pasir dan menggantinya secara total dengan Thermolyte Sweetener. Untuk menggunakan pemanis ini Anda tidak boleh berlebihan, Anda perlu mengetahui cara penyajiannya yang benar. Hal tersebut untuk menghindari rasa yang terlalu manis. Karena setiap sachet Thermolyte Sweetener memiliki rasa manis layaknya mengonsumsi 3,5 sendok teh gula pasir atau 15 gram gula pasir.
Oleh karena itu, untuk pembuatan hidangan seperti opor, gulai, sayur bening, sup, Anda hanya perlu menambahkan 1 sachet Thermolyte Sweetener sebagai penyedap rasa. Sedangkan untuk membuat minuman seperti smoothie, jus, teh, dan kopi, Anda hanya perlu menambahkan 1 sachet pemanis ini ke dalam 250 ml air atau minuman. Jika Anda berniat membuat kue kering, jeli, puding, dan hidangan penutup lainnya, Anda bisa menggunakan 7 sachet Thermolyte Sweetener sebagai pengganti 100 gram gula pasir.
4. Mengurangi tekanan pada luka
Jika Anda memiliki luka, Anda wajib menghindari adanya tekanan di sekitar luka agar tidak memperparah kondisi luka. Anda bisa menghindari penggunaan pakaian ketat yang dapat menekan luka. Jika luka Anda berada di telapak kaki, Anda bisa menggunakan sepatu khusus untuk penderita diabetes atau bisa juga menggunakan penyangga kaki agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih serius pada jaringan luka.
Baca Juga : 10 Komplikasi Diabetes Melitus, Serang Mata Hingga Ginjal
5. Memperhatikan tanda-tanda munculnya infeksi
Ketika Anda memiliki luka diabetes yang menghitam, Anda perlu mengetahui tanda gejala adanya infeksi seperti rasa hangat, kemerahan, nyeri, bengkak, luka menjadi berair, mengeluarkan nanah serta bau yang tak sedap. Jika tanda gejala tersebut terjadi pada Anda, sebaiknya segera membersihkan luka, membuang jaringan kulit yang mati, mengoleskan salep dan mengonsumsi obat antibiotik sesuai anjuran dokter.
6. Mengkonsumsi asupan nutrisi yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka
Agar luka diabetes yang menghitam cepat sembuh, Anda perlu memperhatikan nutrisi yang akan Anda konsumsi. Mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat dapat membantu Anda menstabilkan kadar gula yang berlebih.
Kadar gula darah yang normal dapat mempercepat penyembuhan luka. Agar luka cepat kering, Anda juga membutuhkan makanan yang kaya akan protein dan rendah lemak. Kandungan protein sangat bermanfaat untuk penyembuhan luka. Protein mampu memperbaiki sel dan jaringan kulit yang mati atau rusak, serta merangsang pertumbuhan jaringan kulit baru yang lebih sehat.
7. Menghubungi dokter
Jika luka diabetes Anda terasa geli, bengkak, mati rasa, menimbulkan sensasi terbakar dan nyeri hebat, Anda perlu menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semakin cepat luka Anda diatasi, maka semakin minim risiko yang Anda terima.
Demikian beberapa cara dapat Anda praktikan dalam mengatasi luka diabetes yang menghitam agar terhindar dari amputasi dan risiko yang membahayakan lainnya.